TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA

Senin, 25 April 2011

pulau UM pulau terindah di pesisir PANTURA (pantai utara) Kabupaten Sorong

Pantai “Pulau UM” adalah pulau dengan suguhan pemandangan terindah “ Surga Pantai”, pantai yang terletak membentuk bibir teluk Dore ini menyuguhkan Pantai terindah lengkap dengan keindahan bawah laut dengan terumbu karang dan biota laut yang indah, selain itu dipulau ini juga dijumpai ribuan burung kelelawar yang bergelantungan dipohon-pohon cemara ditengah pulau, tidak itu saja jika anda bernasib baik anda masih dapat melihat burung maleo (ayam hutan) dengan aneka burung lainnya yang mendiami pulau ini.

Dipantai Pulau Um anda dapat bebas berenang, berjemur, bermain perahu, bahkan menikmati indahnya Matahari terbenam diufuk barat tepat diatas teluk Dore di balik punggung bumi Malamoi. Buaian angin pantai yang berhembus lembut serasa, membius untuk betah tinggal lebih lama di bibir pantai. Kemewahan pantai dan langit jinga terbenamnya sang surya itu bisa Anda temukan di Pulau Um.
Pulau di bibir teluk dore yang terbentang tepat di depan desa Malaumkarta ini membentuk pintu masuk ke kota Distrik Makbon, Kabupaten Malamoi Sorong, Papua Barat, ini menjadi salah satu tujuan yang wajib Anda kunjuni jika berada di wilayah paling timur Indonesia apalagi kalau anda nemoi (orang asli moi).


Pulau Um terbilang mungil, bahkan Anda hanya membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit untuk mengelilingi pulau ini dengan bertelanjang kaki.

Hanya satu yang bisa dijanjikan dari kunjungan ke Pulau Um ini, yaitu ketenangan ala pantai nemoi yang natural dan kekayaan alam yang sesungguhnya terbentang menyapa para wisatawan yang pendatang.

Jika Anda suka menyelam, jangan lupa untuk membawa perlengkapan selam Anda. Pasalnya, Pulau Um akan memanjakan indera Anda dengan suguhan beragam ikan karang, penyu, lola, teripang, lobster, dan indahnya karang yang terpahat alami.

Nikmati indahnya panorama bawah laut Pulau Um yang sangat menarik lantaran sistem sasi laut yang diterapkan warga Kampung Malaumkarta. Sasi laut adalah larangan untuk menangkap jenis fauna laut tertentu di sebuah kawasan dalam jangka waktu tertentu yang disepakati oleh masyarakatnya.Asal tahu saja, Kampung Malaumkarta yang berada berhadapan dengan Pulau Um ini berperan besar menyumbang keindahan alam bawah laut Pulau Um. Masyarakat yang hidup di sekitar Pulau Um dan Kampung Malaumkarta hidup sebagai nelayan dan memiliki kesadaran untuk menjaga hasil laut. Dengan adanya larangan untuk menangkap ikan dengan jala dan bom, nelayan hanya mendapatkan ikan dengan cara memancing.

Pulau ini sering digunakan oleh nelayan sebagai tempat singgah saat mereka mencari ikan. Jika sedang beruntung bertemu nelayan yang singgah, Anda bisa mencicipi kenikmatan ikan segar bakar yang fresh from the ocean. Biasanya nelayan di sini bersedia menjual sebagian hasil tangkapan mereka. Seekor ikan tengiri atau bubara atau ikan merah khas pulau um bisa anda tebus dengan harga relatif murah.

Di Pulau Um ini, Anda juga akan mendapati ribuan kelelawar yang menjadikan pulau ini sebagai habitatnya. Kawanan kelelawar ini hidup bergantungan di atas pohon. Tangkap kesempatan selagi bisa menikmati kelelawar yang terbang berkelompok dan hinggap dari satu pohon ke pohon lain.


Bisa jadi, Anda akan merasa menjadi penemu Pulau Um. Pasalnya, pantai ini tak riuh seperti pantai-pantai lain yang sarat dengan gelak tawa para penikmatnya. Sebaliknya, pantai ini sangat tenang; lagi pula belum banyak yang mengetahui harta karun keindahan di pulau ini.

Lantas, bagaimana untuk mendapatkan kemewahan di surga Nemoi ini?

Nah, begini caranya. Untuk mencapai Pulau Um, Anda harus menuju Makbon melalui jalur darat. Dari Kota Sorong, tersedia angkutan umum menuju Makbon dengan tarif Rp 15.000 one way. Perjalanan sejauh 40 kilometer tersebut akan ditempuh dalam waktu sekitar 2 hingga 3 jam.Tiba di Makbon, Anda masih harus melanjutkan perjalanan menuju Pulau Um dengan menggunakan longboat sewaan; maklum, belum tersedia transportasi umum menuju ke sana. Untuk menyewa longboat ini, Anda harus merogoh kocek sebesar Rp 300.000 untuk berkendara selama 30 menit hingga tiba di Pulau Um.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar